Senin, 21 Maret 2011

Konvergensi Media

Kata “konvergensi” sering digunakan untuk merujuk ke berbagai proses yang berbeda, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan. Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran-saluran keluar (outlet) komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, Internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital.

Konvergensi Media yang mengusung konsep penyatuan berbagai layanan informasi dalam satu piranti informasi membuat satu gebrakan digitalisasi yang tidak bisa dibendung lagi arus informasinya. Informasi berkembang dengan sangat cepat dan tanpa ada batas yang bisa menghalangi individu terkena terpaan arus informasi tersebut.
Media konvensional, misalnya media cetak, bukan tidak mungkin akan mati di masa mendatang nanti akibat dari kebutuhan informasi yang semakin cepat dari individu-individu yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh media cetak akibat keterbatasan yang dimiliki media cetak. Ketika semua orang berbondong-bondong untuk memilih media digital yang lebih efisiensi untuk mendapatkan informasi, secara otomatis segala macam bentuk periklanan juga akan beralih ke media digital karena tuntutan dari konsumen tersebut.

Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G). Dalam dunia penyiaran, digitalisasi memungkinkan siaran televisi memiliki layanan program seperti laiknya internet. Cukup dengan satu perangkat, seseorang sudah dapat mengakses surat kabar, menikmati hiburan televisi, mendengar radio, mencari informasi sesuai selera, dan bahkan menelpon sekalipun.

Dampak dari adanya konvergensi media yaitu :
Kemungkinan pertama, konvergensi dapat mendorong kompetisi yang lebih besar karena bahan mentah (raw material) bagi semua media saat ini menjadi luar biasa murah. Tidak perlu lagi mengeluarkan biaya produksi tinggi untuk membeli kertas, cukup dalam bentuk digital yang hampir nol biaya produksi.
kemungkinan kedua, konvergensi mendorong terjadinya konsentrasi kepemilikan yang lebih besar pada segelintir elit. Terjadinya banyak merger antar media, mendorong konsentrasi kepemilikan. Contoh, 75 persen dari seluruh suratkabar Amerika dimiliki oleh jaringan suratkabar nasional, dan empat dari jaringan tersebut mengontrol 21 persen pasar. Kepemilikan silang perusahaan media dengan perusahaan non-media (perusahaan minyak, energi nuklir, dsb).

konvergensi media sebagai sebuah strategi ekonomi yaitu :

Konvergensi media adalah sebuah strategi ekonomi, di mana perusahaan-perusahaan komunikasi mencari keuntungan finansial, dengan mengupayakan agar berbagai media yang mereka miliki bisa bekerja bersama. Strategi ini merupakan produk dari tiga unsur:

Pertama, konsentrasi perusahaan, di mana jumlah perusahaan besar semakin sedikit, tetapi tiap perusahaan itu justru memiliki semakin banyak properti media.
Kedua, digitisasi (digitization), di mana konten media diproduksi dalam bahasa komputer yang universal, sehingga dengan demikian mudah diadaptasikan untuk digunakan di media apapun.

Ketiga, deregulasi pemerintah, yang semakin memberi kelonggaran pada konglomerasi media untuk memiliki berbagai jenis media (misalnya, stasiun TV, radio, dan suratkabar) di pasar yang sama. Deregulasi ini mengizinkan perusahaan pembawa konten (seperti, pemasok TV kabel) untuk menguasai penghasil konten (misalnya, saluran-saluran TV khusus).

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, administratif, dan material, serta boleh menggunakan konten media yang sama melintasi berbagai saluran keluar (outlet) media.

Juga, untuk menarik iklan yang semakin meningkat, dengan menawarkan transaksi paket (package deal) dan belanja satu-tempat (one-stop shopping) kepada para pengiklan bagi sejumlah platform media. Ditambah lagi, untuk meningkatkan pengenalan merek (brand recognition) dan loyalitas merek (brand loyalty) di kalangan audiens lewat promosi-silang (cross-promotion) dan penjualan-silang (cross-selling).

Pada saat yang sama, mereka secara signifikan meninggikan tembok penghalang bagi para pelaku bisnis baru yang mencoba masuk ke pasar media, dan dengan demikian membatasi kompetisi terhadap perusahaan-perusahaan yang sudah berkonvergensi.

Beberapa Konsekuensi Konvergensi Media yaitu :

Konvergensi media bukan saja sekadar memperlihatkan bekerjanya ICT (information and communication technology) di ranah media. Bergabungnya media massa konvensional beserta teknologi internet tak ayal menumbuhkan serangkaian konsekuensi baru baik pada tataran teoritis maupun praktis. Pada tataran teoritik, pengertian komunikasi massa konvensional rasanya patut diperdebatkan kembali. Konvergensi menyebabkan perubahan signifikan pada ciri-ciri komunikasi massa konvensional. Tertundanya umpan balik yang lazim pada media massa konvensional semakin berkurang, bahkan hampir-hampir lenyap. Media konvergen memunculkan karakter baru yang makin interaktif, dimana penggunanya mampu berkomunikasi secara langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas pesan (Severin dan Tankard, 2001: 370). Disebabkan karena sifat interactivity media konvergen, maka pendekatan linear sebagaimana sering dilakukan dalam memandang konteks komunikasi massa terasa kurang relevan lagi.

Pada tataran praktis, konvergensi media menghadirkan isu-isu penting di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan.. Di bidang pendidikan, lembaga pendidikan akan dituntut untuk mampu menyediakan lulusan yang memiliki kematangan akademis sekaligus kapabilitas praktik yang baru dan berbeda dengan sebelumnya. Dalam konteks ini, dunia pendidikan di masa mendatang dihadapkan pada tantangan-tantangan pembenahan kurikulum agar sesuai betul dengan laju teknologi yang tidak terbendung. Dunia kerja di masa mendatang akan mensyaratkan kualifikasi keterampilan baru pada setiap pekerjaan yang berhubungan konvergensi teknologi.

Dari sudut pandang ekonomi politik, konvergensi juga berarti peluang profesi baru. Konvergensi memberikan kesempatan baru kepada pengelola media konvergen untuk memperluas pilihan publik sesuai selera, karena tersedianya sejumlah pilihan akses sekaligus. Sekalipun demikian, di aras ekonomi ini konvergensi juga berpeluang menciptakan kelompok dominan baru yang akan menjadi penguasa pasar. Konsentrasi kepemilikan salah satunya. Sektor-sektor media yang berbeda akan bergabung dan menghidupkan konglomerasi. Padahal, manakala kepemilikan baik secara vertikal maupun horisontal sudah dikuasai oleh kelompok, ekses lanjutannya senantiasa tidak menyenangkan. Konvergensi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu untuk menyebarkan gagasan-gagasan politik secara lebih leluasa dibandingkan dengan media massa konvensional. Bagi pemodal yang berafiliasi dengan kelompok politik, konvergensi memberi peluang yang labih terbuka untuk mentransformasikan gagasan politik tertentu untuk meraup suara publik. Dengan demikian maka konvergensi media berarti juga berpotensi menjadi medium hegemoni baru bagi kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik untuk meraih keuntungan sepihak. Konfigurasi kekuatan semacam ini dapat mengancam terselenggaranya kehidupan demokrasi, karena, hakikatnya suara publik cenderung akan dikendalian oleh kekuatan dominan dari pemilik modal sekaligus kelompok kepentingan.


Referensi :

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1425043/media-convergence,%20diunduh%20pada%2018%20November%202010

http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2010/11/memahami-konvergensi-media-media.html

http://sendyslengean.wordpress.com/2010/01/14/tugas-akhir-semester-5-artikel-konvergensi-media/

http://abunavis.wordpress.com/2009/01/31/konvergensi-media-televisi-digital-dan-masa-depan-televisi-komunitas/

Read more "Konvergensi Media..."

Jumat, 11 Maret 2011

“University Instructors' Acceptance of Electronic Courseware: An Application of the Technology Acceptance Model”

Saya memilih link ke 2 dengan judul “University Instructors' Acceptance of Electronic Courseware: An Application of the Technology Acceptance Model”. Dan respon saya :

Menurut saya, artikel diatas memiliki kegunaan yang sangat baik karena artikel tersebut menjelaskan bagaimana orang menerima atau menolak informasi baru atau teknologi komunikasi. Sekarang ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat sehingga keingin tahuan masyarakat ikut bertambah. Penggunaan teknologi tersebut dapat membantu masyarakat dalam menggunakan teknologi dan media. Orang-orang memilih dan menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka merasa atau keinginan, menunjukkan bahwa mereka adalah komunikator yang aktif dan inisiatif sendiri Rakyat menengahi pola dan konsekuensi media digunakan. Dana saat ini juga, internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga segala sesuatunya di gunakan melalui internet. Tetapi dalam penggunaan internet TAM (Teknologi Acceptance Model) menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi ditentukan oleh niat perilaku, yang dipandang sebagai bersama ditentukan oleh sikap pengguna terhadap penggunaan sistem dan dirasakan kegunaan dari sistem. Meskipun TAM merupakan model yang terdokumentasi dengan baik untuk menjelaskan penerimaan teknologi oleh pengguna, model telah mampu menjelaskan secara komprehensif untuk faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna sistem teknologi, karena umum model asli yang dimaksudkan dan penghematan. Artinya, salah satu kelemahan TAM adalah kurangnya inklusi eksplisit variabel anteseden yang mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan dan dianggap tidak bermanfaat. Dalam menggunakan courseware elektronik, pengguna juga pasti memiliki motivasi tertentu sehingga TAM bisa membantu atau mendorong mereka unutk berpartisipasi dalam menggunakan elektronik. Dilihat dari persepsi yang telah dibuat bahwa kegunaan yang dirasakan pada couseware elektronik akan mendapatkan dampak postif, sehingga para pengguna tidak perlu takut akan dampak negatif dari elektronik. Dan dengan adanya bukti-bukti yang mendukung couseware dapat menciptakan manfaat yang positif dari fungsi courseware elektronik. Dan menurut saya juga, penelitian ini menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan memiliki efek langsung yang besar terhadap niat perilaku. Mereka juga melakukan survey melalui kuesioner yang diberikan kepada masyarakat untuk mengetahui respon tentang TAM dan couseware elektronik. Hal tersebut sangat membantu para pelaksana dalam mengetahui respon masyarakat.


Reference :

http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/park.html

Read more "“University Instructors' Acceptance of Electronic Courseware: An Application of the Technology Acceptance Model”..."

Senin, 07 Maret 2011

a crazy little thing called love





Directed by: Putthiphong Promsakha & Wasin Pokpong
Cast: Mario Maurer, Pimchanok Luevisetpaibool, Sudarat Butrprom
Duration: 120 min

Synopsis :

Nam (Pimchanok Luevisetpaibool) is a bespectacled and dark-skinned 14-year-old ugly duckling secretly in love with Chon (Mario Maurer), her high school senior who also happens to be its most popular student. Over one summer, she ditches the spectacles and has her skin lightened. She is cast as Snow White in the school play and lands a spot as the leggy drum majorette leading the marching band. She sets hearts aflutter, but not Chon's. Or at least that's what she thinks...

Nam adalah seorang gadis berkacamata dan berkulit gelap berusia 14 tahun. Ia seperti itik buruk rupa yang diam-diam jatuh cinta dengan Chon (Mario Maurer), seniornya di SMU yang juga siswa paling populer. Selama satu musim panas, Nam membuang kacamata dan memutihkan kulitnya, dan kemudian mendapat peran Putih Salju dalam drama sekolah serta menjadi mayoret band di sekolah. Ia membuat semua pria jatuh hati padanya, kecuali Chon. Atau setidaknya itulah yang ia kira ...


Read more "a crazy little thing called love..."

MIKE HE



His name is Mike He Jun Xiang. Born December 28, 1983 in Taipei, Taiwan. Height 182cm and his blood type is B. He is actor and model. He started his career modelling for magazines and TV commercials, and become popular with his attractive figure, handsome looking and charming smile. Mike’s first TV drama was “7th Grade” with Ariel Lin. And the Best drama is Devil Beside You with Rainie Yang. Read more "MIKE HE..."

Sabtu, 05 Maret 2011

Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon




Her name is Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon. Born September 30, 1992, in Bangkok, Thailand. Height 165 cm. Her hobby is playing piano and draw. Fern is a Thai Actress that starred "A Little Thing Called Love" with Mario Maurer. Read more "Fern Pimchanok Leuwisedpaiboon..."

MARIO MAURER


Mario Maurer, born December 4, 1988, in Bangkok, Thailand, is a model and actor of German, Chinese and Thai descent, best known for his lead role in the 2007 gay romance film, "The Love of Siam."

Maurer attended school at St. Dominic School in Bangkok and in 2008, is studying in Ramkhamhaeng University, majoring in Communication Arts. Maurer has been nominated for an Asian Film Awards in the category of Best Supporting Actor for his performance in The Love of Siam. Read more "MARIO MAURER..."

Jumat, 04 Maret 2011

MY Favorite Artist



Her name Rainie Yang. Born 4 June 1984, in Taipei, Taiwan. Height 162cm. She started her entertainment career when she was 14, appearing in commercials in Hong Kong. When she was 15 she went for an audition in Taiwan, and was selected to be a member of girls group “Fall In Love” along with another 3 girls. It was then that she got her stage name Rainie (previously Lily).

Rainie has been in 13 Taiwanese dramas. The most recent TV drama was "Hi My Sweetheart" with Show Lo. One of her most successful shows was "Devil Beside You" where she had the Lead role as "Qi Yue". Has had many of her songs inserted into many of her TV dramas including Ai Mei and Li Xiang Qing Ren in Devil Beside You, and Que Yang and Wan Mei Bi Li in Why Why Love. Read more "MY Favorite Artist..."

Selasa, 01 Maret 2011

The Long Distance Relationship

Nowadays because of career or studies, people have very little time to socialize with their friends; leave alone going out to meet new people. This could be the reason why most people still remain single for such a long time. This means that they do not have the time or the tool to connect with others socially.

This is why internet dating has come to the rescue of many people like these ones. They are able to go to the chat rooms and meet or connect with people with no difficulty at all. This is what has made the distance appear like nothing at all because even those that are across the globe are able to come to you via the internet through chatting.

Some people even believe that long distance relationship make stronger bonds in the relationship. May be it is true, but could be not. Here is what to do.

Visitations: It is important that you visit your friend regularly and spend quality time with each other. This will make it possible for you to go through the period you will be apart with no hustles at all. Then there are lots of technological tools to help you communicate with your partner's so make use of emails, text messages and social networking channels on the internet. This will make you feel closer than ever.

Snail Mail: Nowadays most people do not even think of using hand written mail like letters, cards but these plus other small gifts are very romantic.

Plan well: Outline your plans very well so that you can both of you be abreast with the direction the relationship is heading.

Commitment: Put your all into the relationship so that both of you are fully committed to each other.

Uncork the bottle: Okay, this does not mean open the champagne bottle for a celebration. All it means is that you should not close in anything that is bothering you. Open discussion with your dear friend is very important even in this space of time when you are far from each other physically. It helps to remove any suspicious moments.

Read more "The Long Distance Relationship..."
 

Great Morning ©  Copyright by viniciaBLOG | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks